Phnom Penh, ibu kota Kamboja, bukan hanya pusat pemerintahan dan sejarah, tetapi juga surga bagi pencinta kerajinan tangan dan barang antik. Di tengah hiruk pikuk kota yang tumbuh cepat ini, tersembunyi berbagai pasar dan toko yang menawarkan ragam hasil karya tangan seniman lokal serta koleksi benda bersejarah yang memikat.
Salah satu daya tarik utama Phnom Penh adalah pasar-pasar tradisional yang menjual aneka kerajinan tangan. Pasar Rusia (Russian Market atau Tuol Tom Poung Market) menjadi destinasi favorit wisatawan untuk mencari suvenir, tekstil, patung Buddha, lukisan, dan perhiasan perak hasil buatan pengrajin lokal. Di tempat ini, suasana khas Asia Tenggara sangat terasa, dengan deretan toko kecil dan aroma rempah-rempah memenuhi udara.
Kerajinan tangan di Phnom Penh biasanya berbahan dasar alami seperti rotan, bambu, kayu, sutra, dan perak. Kain sutra Khmer yang ditenun secara manual menjadi salah satu produk unggulan yang banyak diburu. Coraknya khas, warnanya cerah, dan proses pembuatannya bisa memakan waktu berhari-hari. Selain kain, produk seperti tas rotan, sandal buatan tangan, tempat lilin ukiran kayu, dan perhiasan dari batu alam juga sangat diminati wisatawan mancanegara.
Bagi kolektor atau pencinta sejarah, toko-toko barang antik di Phnom Penh menyimpan pesona tersendiri. Di beberapa sudut kota, terdapat galeri dan toko kecil yang menjual barang antik seperti perabotan kayu berumur puluhan tahun, patung batu, koin kuno, alat musik tradisional, hingga dokumen dan peta tua dari masa kolonial Prancis. Meskipun beberapa barang perlu diverifikasi keasliannya, tak sedikit koleksi yang memang berasal dari era bersejarah dan menjadi bukti kekayaan budaya Kamboja.
Menjelajahi kerajinan dan barang antik di Phnom Penh bukan hanya soal belanja, tapi juga pengalaman budaya. Banyak toko yang slot deposit 10000 dimiliki oleh keluarga pengrajin atau kolektor yang dengan senang hati menceritakan asal-usul barang dagangan mereka. Beberapa tempat bahkan membuka workshop untuk pengunjung yang ingin belajar membuat produk tradisional seperti ukiran kayu atau menenun kain sutra.
Selain pasar tradisional, Anda juga bisa mengunjungi pusat-pusat seni seperti Artisans Angkor atau Cambodian Living Arts yang mendukung pengrajin lokal dan pelestarian seni tradisional. Di tempat-tempat ini, produk kerajinan dibuat dengan pendekatan berkelanjutan, mengedepankan kualitas, dan menjaga nilai-nilai budaya lokal.
Meskipun Phnom Penh terus berkembang menjadi kota modern, sisi tradisionalnya tetap hidup melalui seni dan kerajinan yang dijaga oleh generasi ke generasi. Bagi wisatawan, membawa pulang hasil kerajinan atau barang antik dari Phnom Penh bukan hanya soal suvenir, tetapi juga cara menghargai budaya lokal yang begitu kaya dan mendalam.
Dengan berkunjung ke pasar dan toko kerajinan di Phnom Penh, Anda tidak hanya mendapatkan barang indah, tapi juga cerita, makna, dan pengalaman budaya yang sulit dilupakan.
BACA JUGA: Barang Antik Paling Langka di Indonesia: Keindahan dan Sejarah yang Terlupakan